UTAMA

13.9.21

SEDIKIT GORESAN DARI TAKALAR BUAT ABU HAZIM SI PEMBUAT MAKAR

 Fawaaid_Sulteng:

As-sunnah Takalar:

بسم الله الرحمن الرحيم


Nasehat dan cercaan bagi siapa yang pantas mendapatkannya tidaklah terlarang?!! 


Adakah salafnya??


Hadits Sa’id bin Zaid رضي الله عنهما dari Nabi صلى الله عليه وسلم yang bersabda:


« إن من أربى الربا الاستطالة فى عرض المسلم بغير حق ».


“Sesungguhnya termasuk riba yang terbesar adalah panjang lisan (menuduh atau mencaci) terhadap kehormatan Muslim tanpa kebenaran.” (HR. Abu Dawud (4866) dan dishohihkan Al Imam Al Albaniy رحمه الله dalam “Shohihut Targhib” (2532) dan Al Imam Al Wadi’iy رحمه الله dalam “Ash Shohihul Musnad” (435)).



Sumber :

https://t.me/assalafiyah_attakalariyah


*SEDIKIT GORESAN DARI TAKALAR BUAT SIPEMBUAT MAKAR*


Apakah Abu Hazim Al Mubtadi, Asnoer Al Mubtadi' dan kawan kawannya pantas ddicerca dan termasuk mahfum mukholafah hadits diatas ?


*Al Imam Ibnu ‘Asakir رحمه الله berkata: Abu Abdillah Muhammad bin Ahmad biografi Imam Ahmad bin ‘Aunillah Abu Ja’far Al-Andalusi (tahun 378H): “Dahulu Abu Ja’far Ahmad bin ‘Aunillah adalah seorang yang senantiasa ber-ihtisab (mengharapkan pahala) dalam bersikap keras terhadap ahlul bida’ dan menghinakan mereka, mencari kejelekan-kejelekan mereka, bersegera untuk menimpakan bahaya kepada mereka, pijakannya sangat keras terhadap mereka, mengusir mereka jika bisa menguasai mereka tanpa menyisakan mereka. Orang yang termasuk dari mereka merasa takut kepada beliau dan bersembunyi dari beliau.  Beliau tidak berbasa-basi pada seorangpun dari mereka sama sekali, tidak berdamai dengannya. Apabila beliau mendapati suatu kemungkaran dan menyaksikan suatu penyimpangan terhadap Sunnah, maka beliau menentangnya, membeberkan kesalahannya, secara terang-terangan menyebut namanya, berlepas diri darinya dan mencercanya dengan sebutan kejelekan di depan khalayak ramai, dan menyemangati masyarakat untuk menghukumnya hingga membinasakannya atau bertobat dari buruknya madzhabnya dan jeleknya aqidahnya. Beliau terus-menerus mengerjakan yang demikian, berjihad pada yang demikian dalam rangka mencari wajah Alloh hingga berjumpa dengan Alloh عز جل beliau punya kisah-kisah terkenal dan kejadian-kejadian yang disebut-sebut orang dalam menghadapi orang-orang yang menyimpang”. (“Tarikh Dimasyq”/5/hal. 118/biografi Ahmad bin ‘Aunillah Abu Ja’far).


*Al Imam Ibnu Wadhdhoh رحمه الله menyebutkan bahwasanya Asad bin Musa berkata dalam kitabnya yang ditulis kepada Asad bin Furoth: “Ketahuilah, wahai Saudaraku. Bahwasanya yang menggerakkanku untuk menulis surat kepadamu ini adalah apa yang disebutkan oleh penduduk setempatmu mengenai kesholehan yang telah Alloh anugerahkan kepadamu yang diantaranya adalah keadilanmu terhadap sesama manusia, keadaanmu yang baik dengan menampakkan sunnah, celaanmu terhadap ahli bid’ah dan banyaknya celaanmu terhadap mereka. Sehingga Alloh menghancurkan mereka dan menguatkan punggung-punggung Ahlus Sunnah melalui tanganmu dan menguatkanmu di atas mereka dengan cara membongkar aib dan mencela mereka. Maka Alloh pun menghinakan mereka dengan hal tersebut. Maka jadilah mereka itu pun bersembunyi dengan kebid’ahan mereka. Maka bergembiralah wahai Saudaraku dengan pahala amalanmu tersebut. Anggaplah hal tersebut termasuk amalan baikmu yang lebih utama dari sholat, haji dan jihad. Dimanakah keutamaan amalan-amalan tersebut dibandingkan dengan menegakkan Kitabulloh dan menghidupkan Sunnahnya?!” (“Al-Bida’ wan Nahi ‘Anha“oleh Ibnu Wadhdhoh/1/hal. 7).


Foot note

*Risalah beribadah membongkar kebatilan jangan dianggap mencari-cari kesalahan.


Http://t.me/assalafiyah_attakalariyah