نصـيـحـة للـنــساء:
⏳Benarkah berbicara tentang bid'ahnya Tarbiyatun_Nisa (TN) tanpa mahram, akan menabur benih perpecahan?
📒 Soal dari group Nashihatulinnisa
Kata mereka para pembela TN
”Tidak perlu lagi kita membahasnya, ini sudah lama pembahasannya, ulama kita juga banyak diam terhadap masalah ini, jangan pecahkan ukhuwwah dan barisan dakwah!!”
▪️▪️▪️▪️▪️▪️▪️▪️▪️
Sanggahan dari beberapa sisi .
1️⃣. Sisi pertama :
Pembicaraan TN yang merupakan perkara bid'ah dan bantahan terhadapnya ini akan memecah belah barisan dakwah salafiyyah,_menurut sangkaan mereka_ padahal justru membicarakan masalah kerusakan TN itu termasuk bab membantah terhadap orang yang menyelisihi al_haq.
Maka bantahan terhadap ahli bathil dengan menjelaskan kesesatan dan penyimpangan, serta kebathilan mereka termasuk dari ushul Islam dan dari perkara yang wajib, yaitu amar maruf dan nahi mungkar, bahkan ini termasuk dari jihad di jalan Allah.
🖋️Berkata Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah Ta'ala :
Jika nasihat itu wajib dalam kemaslahatan keagamaan baik secara khusus dan umum, seperti penukilan hadits yang mereka salah atau berdusta didalamnya, sebagaimana yang dikatakan Yahya bin Said : aku bertanya kepada Malik, Tsaury, laits bin Sa'ad dan Al_Auzai tentang seseorang yang tertuduh (memalsukan hadits) atau tidak menghafalnya, mereka menjawab :
بين أمره
"Jelaskan perkaranya".
Sebagian mereka (dari ulama ahli hadits yang disebutkan di atas) berkata kepada Imam Ahmad rahimahullah :
إنه يثقل علي أن أقول فلان كذا وفلان كذا؟؟
"Sesungguhnya berat atasku untuk berbicara si fulan demikian, dan demikian"
Maka beliau berkata :
إذا سكت انت وسكت أنا فمتى يعرف الجاهل الصحيح من السقيم ؟؟
"Jika kamu diam dan akupun diam kapan orang yang bodoh mengetahui yang benar dari yang salah?
Dan seperti para imam ahli bid'ah dari kalangan yang mempunyai tulisan atau dari kalangan ahli ibadah yang menyelisihi Al kitab dan As_Sunnah, maka menjelaskan akan keadaan mereka, dan memperingatkan ummat dari mereka adalah
واجب باتفاق المسلمين .
Wajib menurut kesepakatan kaum muslimin".......
Maka menjelaskan keadaan mereka, yang mana kemanfaatnya itu umum untuk seluruh kaum muslimin pada agama mereka termasuk dari jenis jihad di jalan Allah,
إذ تطهير سبيل الله دينه ومنهاجه وشرعته ودفع بغي هؤلاء وعدوانهم على ذلك واجب على الكفاية باتفاق المسلمين
Karena membersihkan jalan Allaah pada agamaNya, manhajNya, dan syariatNya serta menolak pelampauan batas mereka dan permusuhan mereka di atas hal itu adalah wajib kifayah menurut kesepakatan kaum muslimin,
ولولا من يقيمه الله لدفع ضرره هؤلاء لفسد الدين.
Seandainya Allah tidak membangkitkan orang yang akan menolak bahaya mereka (para imam ahli bid'ah yang punya tulisan atau ahli ibadah yang menyelisihi Al Qur'an dan Sunnah), tentunya agama ini akan rusak".
📚Majmu" fatawa 28 / 231_232.
Justru yang membicarakan masalah bid'ah, kesesatan serta kebathilan (termasuk TN tanpa mahram), merekalah yang punya pena dalam memerangi setiap orang yang berada di atas kebathilan dan menjadi musuh bagi orang yang menyelisihi manhaj dan jalan rasul.
🖋️ Berkata Imam Ibnul Qayyim rahimahullah :
Pena yang jaami' (mencakup semuanya) adalah
هو قلم الرد على المبطلين ورفع سنة المحققين، وكشف أباطيل المبطلين على اختلاف انواعها وأجناسها وبيان تناقضهم وتهافتهم وخروجهم عن الحق ودخولهم فى الباطل .
Pena terhadap bantahan orang yang berada di atas kebathilan dan mengangkat sunnah orang yang berada diatas al_haq dan menyingkap kebathilan orang yang berada di atas kebathilan dengan perbedaan macam dan jenis kebathilannya, dan menjelaskan kontradiksinya pendapat mereka dan pemikiran mereka yang serampangan, dan keluarnya mereka dari Al Haq, dan masuknya mereka dalam kebathilan."...
Dan para pemilik pena ini adalah mereka yang memiliki hujjah, yang akan menolong terhadap apa yang Rasulullah datang dengannya, dan memerangi musuh para rasul, dan mereka akan mengajak pada jalan Allah dengan hikmah dan nasehat yang baik, mendebat terhadap orang yang keluar dari jalan Allah dengan berbagai jenis perdebatan.
Dan pemilik pena ini :
حرب لكل مبطل وعدو لكل مخالف للرسول.
Akan memerangi setiap orang berada di atas kebathilan dan menjadi musuh terhadap setiap orang yang menyelisihi rasul.
📚 At_Tib'yan fi aq'sam Al Qur'an hal 131.
Dan dengarkan wahai para pendiri TN, kami berbicara dalam rangka memberikan petunjuk kepada orang yang jahil, yang tidak tahu akan jalan petunjuk yang benar, dan kami akan melempar dengan anak panah yang membawa Al_haq kepada para pelaku kebathilan dan bidah pada agama Allah dalam rangka mengharapkan keridhaan Allah dan sebagai bentuk nasehat kepada ummat.
2️⃣. Sisi ke dua.
Dan orang yang mengucapkan ucapan di atas (bahwa berbicara tentang TN akan memecah belah barisan dakwah salafiyah) dan ini mereka selalu mendengungkannya, mereka inilah orang-orang yang mukhodzdzil_ yang diam dari penjelasan terhadap Al Haq bersama dengan pengetahuannya dia terhadap Al Haq_ dan bersama dengan dengan diamya dia dari penjelasan terhadap Al Haq, ia menelantarkan dan tidak memberikan pertolongan orang yang berbicara terhadap Al Haq, sehingga ia pun terjatuh dalam dua pelanggaran, yaitu diamnya dia dari penjelasan terhadap Al Haq, dan penelantarannya dia dengan tidak memberikan pertolongan terhadap orang yang berbicara terhadap Al haq.
🖋️Berkata Bakr Abu Zaid rahimahullah :
وهم فى الحقيقة المخذلون المنزوون عن الواقع، الفرارون من المواجهة، وارثوا التاويل الخاطي لقول الله تعالى عليكم انفسكم لا يضركم من ضل إذا اهتديتم
Mereka pada hakikatnya : orang yang mukhodzdzil (menelantarkan dan tidak memberi pertolongan terhadap orang yang berbicara terhadap al Haq) adalah orang yang lari dari berhadapan dengan ahli bathil, mereka pewaris ta'wil yang salah akan firman Allah :
عَلَيْكُمْ أَنفُسَكُمْ ۖ لَا يَضُرُّكُم مَّن ضَلَّ إِذَا ٱهْتَدَيْتُمْ
jagalah dirimu; tiadalah orang yang sesat itu akan memberi mudharat kepadamu apabila kamu telah mendapat petunjuk. (Al_,Maidah ayat 105).
Kemudian kata beliau :
المعرض عن رد البطل بعد تذكيره : يخشى أن يدخل فى الذين إذا ذكروا بآيات ربهم يخرون عليها صما وعميانا
"Orang yang berpaling dari membantah kebathilan setelah diingatkan : khawatir masuk dalam orang-orang yang jika mereka disebutkan akan ayat Rabb mereka, mereka sujud tersungkur dalam keadaan bisu dan buta.
والمعرض عن رد الباطل إدبارا عن تدبر القرآن : يخشى ان يكون من الذين لا يعملون الكتاب إلا أماني.
"Orang yang berpaling dari membantah kebathilan, sebagai bentuk kemunduran dari tadabbur terhadap Al Qur'an, yang dikhawatirkan dia termasuk dari orang yang tidak mengetahui Al kitab kecuali dongengan bohong belaka.
Ketahuilah, bahwa takh'dzil (penelantaran dengan tidak memberikan pertolongan terhadap Al Haq) adalah bentuk keberpalingan dari menguatkan keadilan, dan menolong Al haq, dan bentuk pengabaian terhadap para ksatria dalam dakwah, dan penggelengan kepala akan sikap mereka, dan ini adalah bentuk pertolongan kepada orang yang mujrim dari kalangan ahli bidah dan pembuat kerusakan.
Dan Allah Ta'ala telah melarang akan hal tersebut :
قَالَ رَبِّ بِمَآ أَنْعَمْتَ عَلَىَّ فَلَنْ أَكُونَ ظَهِيرًا لِّلْمُجْرِمِينَ
“Ya Rabbku, demi nikmat yang telah Engkau anugerahkan kepadaku, aku sekali-kali tiada akan menjadi penolong bagi orang-orang yang berdosa”.(Surah Al_qashah ayat 17)...
📚 Ar_rad 'alal mukhaalif hal 99_109.
3️⃣.Sisi ke tiga :
Mereka mengatakan jangan kalian berbicara tentang kebathilan dan kerusakan TN tanpa mahram, karena ini :
تصدعون الصف من الداخل
Mencerai beraikan barisan ukhuwwah dari dalam.
تثيرون الغبار من الخارج.
Kalian mengobarkan debu dari luar.
تحركون الخلاف بين دعاة السلفيين.
Kalian menggerakkan perselisihan antara dai salafiyyin.
Itu menurut sangkaan mereka !!!!
Apakah kita ingin menerapkan kaedah Ikhwanul muslimin.
نلتقى فيما اتقفنا عليه ويعذر بعضنا بعضا فيما اختلفنا فيه
Kita berjumpa (bersepakat) diatas perkara yang kita sepakati diatasnya, dan sebagian dari kita memberikan udzur kepada sebagian yang lain dalam perkara yang kita perselisihkan didalamnya.
Padahal berselisih di atas Al kitab dan As_sunnah yang tidak sesuai dengan pemahaman salaful ummah, apakah kita akan menampakkan kesatuan dan persatuan dalam dakwah di atas metode ini ???
Dan sungguh Allah telah mendustakan mereka :
تَحْسَبُهُمْ جَمِيعًا وَقُلُوبُهُمْ شَتَّىٰ
Kalian kira mereka itu bersatu semuanya, sedang hati mereka berpecah belah. (Al_Hasyr ayat 14)
Yakni persatuan mereka hanya penampakan pada diri mereka saja, sedangkan hati mereka saling berselisih, baik itu perselisihan mereka dalam pendapat, pemikiran, manhaj maupun dalam hawa nafsu mereka.
Maka yang wajib bagi orang yang berilmu untuk menjelaskan kebathilan dari orang yang menyimpang sesuai dengan usaha dan kemampuannya di atas manhaj syariat, Allah berfirman :
وَٱلَّذِينَ لَا يَجِدُونَ إِلَّا جُهْدَهُمْ
Dan mereka tidak mendapatkan kecuali sekedar sesuai dengan kemampuan mereka. (Surah At_Taubah 79).
Dan mereka yang punya ilmu, maka wajib bangkit dengan pena mereka dan menghadang orang yang punya pemikiran busuk.
Allah berfirman:
وَٱضْرِبُوا۟ مِنْهُمْ كُلَّ بَنَانٍ
maka penggallah kepala mereka dan pancunglah tiap-tiap ujung jari mereka. (Al_Anfal : 12)
Sehingga mereka dari kalangan ahli ahwa dan ahli bathil tidak sanggup dan mampu lagi melawan terhadap hujjah kalian.
🖋️ Asy-Syaikh Shalih al-Fauzan hafizhahullah berkata:
تجب مقاومة أصحاب الأفكار الخبيثة ودعاة الفتنة الذين يريدون تفريق كلمة المسلمين.
"Wajib untuk menghadang dan menentang orang-orang yang memiliki pemikiran-pemikiran yang jelek dan para dai penyeru fitnah yang ingin memecah belah persatuan kaum muslimin."
📚 Syarh Kitab al-Kabair, hal. 564
Apa dosa dan pelanggaran mereka ketika membantah kebathilan dan syubhat TN ???
🖋️ Berkata Imam Ibnul Qayyim rahimahullah :
فما ذنب أهل السنة والحديث ، إذا نطقوا بما نطقت به النصوص ، وأمسكوا عما أمسكت عنه ، ووصفوا الله بما وصف به نفسه ، ووصفه رسوله ، وردوا تأويل الجاهلين ، وانتحال المبطلين ،الذي عقدوا ألوية الفتنة ، وأطلقوا أعنة المحنة ، وقالوا على الله ، وفي الله بغير علم ، فردوا باطلهم ، وبينوا زيفهم ، وكشفوا إفكهم ، ونافحوا عن الله ورسوله , فلم يقدروا على أخذ الثأر منهم ، إلا بأن
سموهم ، مشبهة ، ممثلة ، حشوية
Lalu apakah dosa Ahlussunnah dan hadits, jika mereka berkata sesuai dengan apa yang nash (al Quran dan Sunnah) katakan, dan jika mereka diam dari apa yang nash (al Quran dan Sunnah) diam darinya, serta mereka mensifatkan Allah dengan suatu sifat yang Allah sifatkan diri-Nya dengan sifat tersebut, demikian pula Rasul-Nya mensifatkan tentang Allah, dan jika mereka menolak pemalsuan akan pernyataan yang disisipkan (intihal) dari para pendusta (al-mub'thilin) dari sekte-sekte kalangan ahlu bathil dan ta'wilnya dari orang-orang bodoh, yang mengibarkan panji-panji fitnah, dan melepas tali kekang bencana, serta berkata atas Allah dan tentang Allah tanpa ilmu sama sekali. Lalu (ahlussunnah) membantah kebathilan mereka, menjelaskan kepalsuan mereka dan menyingkap kedustaan mereka, serta membela Allah dan Rasul-Nya, maka merekapun (orang jahil, dan ahlul bathil) tidak mampu menuntut balas dan melampiaskan dendam terhadap Ahlussunnah, kecuali hanya dengan memberikan gelar buruk kepada mereka sebagai kelompok musyabbihah, mumats-tsilah dan hasyawiyah
📚Ash Showa'iqul Mursalah 1/263_265.
🖋️Berkata Bakr Abu Zaid rahimahullah :
وهذه سنة الله الجارية بالنصر والتأييد لكل حامل حق وبخاصته حراس الشريعة الذين ينفون عن دين الله كل هوى، وبدعة فيكون قولهم الأعلى ومقامهم أسنى.
Dan ini adalah sunnatullah yang berjalan, dengan berupa pertolongan, dan pengokohan terhadap setiap orang yang membawa Al Haq , dan secara khusus para penjaga syariat Allah yang akan menolak dari agama Allah setiap hawa, dan bid'ah, sehingga ucapan mereka adalah yang paling tertinggi, dan kedudukan mereka yang paling mulia....
📚 Ar_rad 'Alal Mukhaalif hal 99_109.
Dan orang yang menganggap bahwa siapa berbicara dan membantah tentang kebathilan dan kerusakan serta syubhat TN, maka dia itu sebagai penabur benih perpecahan, tapi justru sebaliknya merekalah yang telah memutar balik dan membelokkan lisan mereka, supaya orang-orang menyangka bahwasanya itulah yang
merupakan syariat (tidak membicarakan kesesatan dan kerusakan TN) .
Dan Allah berfirman :
وَإِنَّ مِنْهُمْ لَفَرِيقًا يَلْوُۥنَ أَلْسِنَتَهُم بِٱلْكِتَٰبِ لِتَحْسَبُوهُ مِنَ ٱلْكِتَٰبِ وَمَا هُوَ مِنَ ٱلْكِتَٰبِ
Sesungguhnya diantara mereka ada segolongan yang memutar-mutar lidahnya membaca Al Kitab, supaya kamu menyangka yang dibacanya itu sebagian dari Al Kitab, padahal ia bukan dari Al Kitab. (Surah Al_Imran 78).
🖋️ Berkata Bakr Abu Zaid rahimahullah :
والذين يلوون السنتهم باستنكار نقد الباطل وإن كان فى بعضهم صلاح وخير، لكنه الوهن وضعف العزائم حينا وضعف إدراك الحق ومناهج الضواب أحيانا، بل فى حقيقته من التولى يوم الزحف عن مواقع الحراسة لدين الله والذب عنه، ...
Dan orang yang memutar belokkan lidah mereka dengan menganggap jelek kritikan terhadap kebathilan, walaupun pada sebagian mereka itu ada keshalihan dan kebaikan, akan tetapi dia lemah semangatnya ketika itu, dan lemah dalam memahami serta menguasai Al_Haq dan manhaj yang benar kadang_kadang, bahkan dia pada hakekatnya " lari pada hari pertempuran dari tempat penjagaan" terhadap agama Allaah, dan pembelaan terhadapnya,
وحينئذ يكون الساكت عن كلمة الحق كالناطق بالباطل فى الإثم
dan ketika itulah orang yang diam dari penyampaian al_Haq seperti orang yang berucap kebathilan (dalam dosanya)
📚 Ar_rad 'Alal Mukhalif hal 99_109.
4️⃣. Sisi ke empat.
Ini adalah thariqah dan uslub lama dari kalangan ahli bathil : menuduh orang yang berbicara tentang Al Haq, yang betul_betul menasehati (termasuk kebathilan TN) sebagai pemecah belah dakwah salafiyah dan mereka nampakkan diri mereka bahwa merekalah yang mencintai persatuan.
Ketahuilah bahwa pasti akan muncul perpecahan antara pengikut Al Haq dan pengikut kebathilan, ketika dakwah yang mengajak pada Al Haq telah datang.
Allah berfirman :
وَلَقَدْ أَرْسَلْنَآ إِلَىٰ ثَمُودَ أَخَاهُمْ صَٰلِحًا أَنِ ٱعْبُدُوا۟ ٱللَّهَ فَإِذَا هُمْ فَرِيقَانِ يَخْتَصِمُونَ
kepada (kaum) Tsamud saudara mereka Shaleh (yang berseru): "Sembahlah Allah". Tetapi tiba-tiba mereka (jadi) dua golongan yang bermusuhan. (Surah An_Naml 45).
Dan ahlul bathil senantiasa menuduh dan menjatuhkan ahlul haq yang berada di atas Al-Haq ketika membantah perkara kesyirikan, bid'ah, hizbiyyah dan kesesatan mereka dengan ucapannya :
بأنهم يزرعون بذور الفرقة، والشقاق، والتباغض والتنازع بين المسلمين
Bahwa mereka (para da'i dan ulama yang berada di atas Al-Haq yang membantah dan mengkritisi penyimpangan dan hizbiyyah dari berbagai kelompok) menanam benih perpecahan, perselisihan, kebencian, dan pertengkaran antara kaum muslimin.
📚 Al_Inthisar Li_Ahlisunnah karya Al_Abbad hal 27 dan ar_radd al_muhbir hal 151.
👉🏼 Apa alasan mereka menuduh seperti ini ???
🖋️Berkata Asy_Syaikh Al_Allamah Muqbil Al_Waadiy rahimahullah :
لعدم اتباعهم فكرتهم.
Karena para da'i dan ulama yang berada di atas Al-Haq tadi yang membantah dan mengkritisi penyimpangan dan hizbiyyah dari berbagai kelompok, tidak mau mengikuti pemikiran mereka.
📚Tuhfatul Mujib hal 115.
Ataukah karena :
لعدم انضامهم إليهم.
Karena tidak ikut bergabung bersama dengan mereka
📚 Maqtal Asy_syaikh Jamilul Rahman hal 46.
Dan slogan mereka jangan berbicara tentang TN, jauhi fitnah dan jangan pecahkan barisan dakwah salafiyah, ini adalah merupakan alamat dari Ikhwanul muslimin .
🖋️ Berkata Asy_Syaikh Al_Allamah Ahmad An_Najmi rahimahullah :
إن أخطا الجماعة فى مكان ما قالوا :نلزم الصمت ، ولا نفرق الصف، والتثبت والتثبت، اشغلوا بالعلم والعمل، وكلوا الأمر الى أهله ولا تشوشوا على العوام وننتظر واعتزلوا الفتنة...
" Sungguh kesalahan suatu kelompok pada suatu tempat dimana pun, mereka mengatakan :
"Kami harus diam, kami tidak akan pecahkan barisan dakwah, cek dulu (pastikan dulu, dan cari dulu kebenarannya), kalian sibukkanlah dengan ilmu dan beramal, serahkan perkara tersebut pada ahlinya, dan jangan kalian menyimpang-siurkan perkara ini pada orang awwam, dan kita menunggu (ulama), dan kalian jauhilah fitnah".
📚 Ar_radd Al_Muhbir hal 192.
Justru bersikukuh di atas suatu penyimpangan dan mengikuti hawa nafsu untuk tetap berada dan mempertahankan TN tanpa mahram, inilah yang akan membuat perpecahan.
🖋️ Berkata Asy_Syaikh Al_Allamah Muhsin Al_Abbad hafidzahullah :
أما انحراف أهل البدع والأهواء عن الكتاب والسنة فهو السبب الحقيقي لتفرقهم، وتمزقهم.
"Apapun penyimpangan ahli bid'ah dan ahli ahwa dari kitab dan sunnah, maka inilah sebab haqiqi (sebenarnya) yang membuat mereka berpecah belah dan bercerai berai.
📚 Al_Instishar ahli Sunnah hal 33.
Dan justru juga yang berbicara, mentahdzir dan memperingatkan ummat dari manhaj manhaj yang menyelisihi manhaj salaf seperti adanya TN tanpa mahram, inilah yang akan menyatukan kaum muslimin.
🖋️ Berkata Asy_Syaikh Al_Allamah al_fauzan hafidzahullah :
التحذير من المناهج المخالفة لمنهج السلف يعتبر جمعا لكلمة المسلمين لا تقريقا لصفوفهم، لأن الذي يفرق صفوف المسلمين هو المناهج المخالفة لمنهج السلف.
"Tahdzir (peringatan) dari manhaj_manhaj yang menyelisihi terhadap manhaj salaf teranggap mempersatukan kaum muslimin, dan bukan memecah belah terhadap barisan kaum muslimin, sebab yang memecahkan barisan kaum muslimin adalah manhaj - manhaj yang menyelisihi manhaj salaf.
📚 Al_Ajwibah Al_Mufidah hal 157.
5️⃣. Sisi ke lima
Kalau berbicara tentang TN yang muhdats akan memecah belah barisan dakwah, maka ini suatu kesalahan,
▪️sebab hal ini tidak lain sebagai bentuk pemisah terhadap ahli haq, dan ahlul bathil dan ahli ahwa,
▪️sebab bercampurnya antara ahli Haq dan ahlul bathil akan melahirkan tidak adanya tamayyuz (pemisahan diri dari ahli bathil) dalam barisan dakwah dan manusia akan berjalan diatas perkara yang membingungkan dan akhirnya timbul mafsadah yang lebih besar, serta manusia pun akan tersesat setelah mereka berada di atas petunjuk dan hujjah, sehingga perkara tamayyuz adalah suatu kewajiban yang syar'i dan dituntut dalam agama.
Dan Allah telah berfirman :
مَّا كَانَ ٱللَّهُ لِيَذَرَ ٱلْمُؤْمِنِينَ عَلَىٰ مَآ أَنتُمْ عَلَيْهِ حَتَّىٰ يَمِيزَ ٱلْخَبِيثَ مِنَ ٱلطَّيِّبِ
Allah sekali-kali tidak akan membiarkan orang-orang yang beriman dalam keadaan kamu sekarang ini, sehingga Dia menyisihkan orang yang buruk (dari kalangan ahli bathil ) dari yang baik (ahli haq) (Surah Al_Imran ayat 179).
Maka sepantasnya ahli ilmu untuk membedakan mana ahli Haq, bagaimana dakwah mereka dan mana para ahli bathil serta kebathilan dan penyimpangan dalam dakwah mereka.
Sehingga harus ada pemisah barisan dengan meletakkan
▪️الجدود الفاصلة
(batasan batasan yang pasti sebagai pemutus antara perkara yang hak dan bathil)
السدود الحاجزة
dan penutup yang menghalangi antara ahli haq dan ahli bathil.
Sehingga mereka tidak bercampur dan agar ahlul Haq tidak larut dalam manhaj mereka yang penuh dengan kebid'ahan.
Adapun sekedar berkumpul, bergabung, bercampur antara ahlil haq dan ahli bathil diatas selain dari kitab dan Sunnah dengan pemahaman salaful ummah, maka ini suatu pelanggaran terhadap manhaj salaf yang haq, dan orang yang mengajak di atas pelanggaran ini, dan ikut bergabung didalamnya, dan sebagai pencetusnya, maka ia khooin ( telah berkhianat ) akan agama Allah, mulabbis (pemberi kerancuan pada manusia) akan agama mereka, dia ingin menyamakan antara al_haq dan bathil.
6️⃣.Sisi ke enam
kalau ada dari kalangan ahli ilmi yang mengatakan dan mentahdzir kepada ummat bahwa TN adalah perkara bid'ah dan muhdats dengan hujjah dan burhan, bolehkah kita tidak membahasnya dengan berhujjah para masyaikh sekarang diam, tidak lagi membahasnya??
👉🏼Dan ketahuilah orang terdahulu dari kalangan pelaku kesyirikan , mereka itu senantiasa berdalilkan dengan diamnya sebagian ulama.
🖍 Berkata Imam Ash_shon'any rahimahullah :
لو فرض أنهم علموا بالمنكر وما انكروه ، بل سكتوا عن إنكاره ، لما دل سكوتهم على جوازه
Artinya "Seandainya ditetapkan bahwa mereka para ulama mengetahui itu suatu kemungkaran, akan tetapi mereka tidak mengingkarinya , bahkan diam akan pengingkaran terhadapnya, tentunya diamnya mereka para ulama, itu tidak menunjukkan akan bolehnya kemungkaran tersebut.
📚 Tath'hir Al ittiqad 1/34.
👉🏼 Jadi diamnya , tidak berbicaranya lagi ulama akan suatu kebathilan, kebid'ahan, itu bukan hujjah dan penetapan dan persetujuan darinya.
🔎Sebagai penutup dari poin ini kami katakan :
لا تأخذ استغلال سكوت بعض العلماء عن هذا ، واعلم أن الأمر بالمعروف والنهي عن المنكر من فروض الكفايات فإذا قام به البعض سقط عن الباقين
"Jangan kalian mengambil kesempatan dengan diamnya sebagian ulama dari perkara ini. Dan ketahuilah bahwa menyeru pada yang ma'ruf dan mencegah dari yang mungkar merupakan dari fardhu kifayah, maka jika sudah ada yang tegak melakukannya, maka gugurlah kewajiban dari yang lain".
والله اعلم بالصواب
✍🏻 Di susun :
Abu Hanan As-Suhaily.
22 Muharram 1443 - 31 /8 / 2021
Ikuti NashihatuLinnisa' di TELEGRAM
https://t.me/Nashihatulinnisa